Kamis, 26 Maret 2015

ridho al amin

JURNAL PRAKTIKUM
DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENALAN ORDO ORTHOPTERA
(Valanga nigricornis)
 
OLEH
RIDHO AL AMIN
NIM: 1409000607
KELOMPOK: 6 (SATU)
PROGRAM STUDY: AGROTEKNOLOGI

UISUPER










LABORATORIUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
JURNAL PRAKTIKUM
DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENALAN ORDO ORTHOPTERA
(Valanga nigricornis)
 
OLEH
RIDHO AL AMIN
NIM: 1409000607
KELOMPOK: 6 (SATU)
PROGRAM STUDY: AGROTEKNOLOGI

Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Praktikum
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
M e d a n


Asisten                                                                                      Nilai
  (  1. NANDA SATRIA                     )                                       (                           )
  (  2. ADAM FIQIE FAUZI               )
  (  3. DEDI MUHAMMAD RIFA’I   )
  (  4. IRHAM SYAUKANI               )
  (  5. ARFAH DALIMUNTHE          )
  ( 6. BAMBANG ARDIANSYAH   )
  (  7. DIAN DHIKA                          )
KOORDINATOR
( HJ. SYAMSAFITRI, S.P, M.P )
LABORATORIUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
PENGENALAN ORDO ORTHOPTERA
RIDHO AL AMIN (0607-14) FP. UISU (2014-2015)
Abstrak
Hama ini menyerang terutama pada bagian daun, daun terlihat rusak karena serangan dari belalang tersebut, jika populasinya banyak dan belalang sedang dalam keadaan kelaparan, hama ini bisa menghabiskan sekaligus dengan tulang – tulang daunnya., teknik budi daya (pemupukan,bahan organik, dan mulsa), pestisida hayati (Pseudomonas fluorescens dan Bacillus spp.), pestisida nabati (serai wangi), pengendalian kimiawi (bakterisida), dapat membatasi dan menghambat populasi belalang dari daerah sekitar. Pengendalian hama Valanga nigricornis harus dilakukan secara terpadu dengan mengombinasikan berbagai teknik pengendalian.

Kata kunci: Valanga nigricornis Pseudomonas fluorescens, Bacillus spp
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Othoptera berarti bersayap lurus, serangga yang tergolong dalam ordo ini melipatkan sayapnya pada saat istirahat secara lurus di atas tubuhnya. Ukuran tubuh sedang sampai besar. Banyak diantaranya yang menjadi hama tanaman pertanian, ada pula yang bersifat sebagai predator(Valdinno, 2012).
Bentuk tubuh bulat panjang dengan kepala hypognathus. Mata majemuk jelas dan besar dengan dua atau tiga mata tunggal (ocelli) atau juga tanpa mata tunggal. Antena relatif panjang dan banyak spesies yang antenanya melebihi panjang tubuhnya dengan ruas yang banyak. Mulut bertipe penggigit pengunyah. Dada mengalami pengerasan yang kuat. Pada Orthoptera, serangganya ada yang bersayap ada juga yang tidak bersayap(Anonimus, 2012).
Abdomen umumnya terdiri atas banyak ruas. Pada Orthoptera yang menghasailkan suara biasanya terdapat timpana pada ruas abdomen pertama (misal belakang). Ovipositor pada beberapa jenis bentuknya panjang seperti jarum, tetapi pada beberapa jenis yang lain pendek dan tersembunyi. Ada pula yang bentuknya seperti pedang. Perkembangbiakannya secara perkawinan dan mengalami metamorphosis sederhana. Serangga muda dan dewasa mempunyai habitat dan makanan yang sama. Umumnya fitofag dan beberapa zoofag dan bahkan ada yang bersifat kanibal(Anonimus, 2012).
Tujuan Praktikum
1.         Untuk mengetahui ordo orthoptera.
2.         Gejala serangan juga pengendaliannya.

TINJAUAN PUSTAKA
              Klasifikasi Belalang Jagung ( valanga nigricornis) :
Kingdom         :        Animalia
Phylum            :        Arthopoda
Ordo               :        Orthoptera
Class               :        Insecta
Family             :        Acrididae
Genus              :        Valanga
Spesies            :        Valanga nigricornis
Ordo Orthoptera dibagi menjadi 6 subordo yaitu subordo Caelifera, Ensifera, Mantodae, Phasmatodae, Blattodae dan Grylloblattodae. Dari 6 subordo dibagi menjadi famili, yang erat hubungannya dibidang pertanian baik sebagai hama atau predator(Valdinno, 2012)
Ciri umum Orthoptera adalah salah satu ordo dari kelas Insecta Tubuh bersegmen /beruas/berbuku, buku Tersusun atas segmen kepala ( Chepalo) , segmen dada ( Thorax) dan segmen perut ( Abdomen) shingga ke tiga segmen itu terpisah Jumlah kaki 3 pasang , berada di bagian dada ( Thorax) maka disebut Hexapoda Di bagian Thorax juga di lengkapi sayap Tripoblastik Selomata Simetri bilateral Eksoskeleton Bersegmen Sistem pencernaan : mulut, esophagus, lambung, usus, dan anus Sistem respirasi : insang / paru-paru / trakea Sistem ekskresi : saluran / tubula Malpighi Sistem saraf : tangga tali Sistem gerak : otot dan rangka eksokeleton Sistem reproduksi : Aseksual : parthenogenesis, Seksual : gamet (dioseus) Sistem sirkulasi : sistem peredaran terbuka (jantung, pembuluh pendek, sinus / hemosol, hemolimfe) artinya darah beredar di luar pembuluh sehingga darah bergerak bebas dari hempasan jantung keluar jantung ke sel seluruh tubuh dan kembali ke jantung dengan tekanan otot tubuh Darah hanya membawa Sari makanan tanpa Oksigen karena O2 bisa langsung akses ke sel tubuh karena dialirkan ke Tracheo hingga ke sel Darah tidak berwarna merah karena tidak mempunyai Hb karena memang tidak diperlukan(Anonimus, 2009).
Belalang yang merupakan contoh dari Ordo Orthoptera mempunyai alat transportasi berupa jantung pembuluh. Pada bagian jantung pembuluh terdapat lubang-lubang kecil (ostium) yang mempunyai katup. Pada waktu jantung pembuluh berdenyut ostium tertutup, darah mengalir ke depan melalui aorta.Peredaran darah belalang hanya mengedarkan sari makanan dan mengambil sisa metabolisme. Sedangkan pengedaran oksigen ke seluruh tubuh dan pengambilan karbon dioksida dilakukan melalui sistem trakea(Syafniwati, 2010).
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel mempunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur.Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat(W Wolesensky, 2005).
            Alat ekskresi pada belalang adalah pembuluh Malpighi, yaitu alat pengeluaran yang berfungsi seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh Malphigi berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Di samping pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi seperti paru-paru pada vertebrata(Anonimus, 2010).

BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
Tempat dan Waktu
              Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Gedung Johor Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Jln Eka Warni, Kecamatan Medan Johor, Kota madya Medan, Ketinggian tempat 25 mdpl dengan topografi datar, Praktikum ini di laksanakan pada hari Jum’at tanggal 20 Maret 2015 pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai.
Bahan dan Alat
Bahan
a.        Bahan yang di gunakan    :       -Valanga nigricornis
                                                            -Mantis religiosa
Alat
b.       Alat yang di gunakan        :       -Toples
                                                -Potonga karet
                                                -Kertas karton
                                                -Alkohol
                                                   -Gunting
Metode Praktikum
1.        Siapkanlah semua alat dan bahan untuk praktikum pengenalan ordo orthoptera.
2.        Ambillah alat yaitu toples yang berisi potongan karet.
3.        Tuangkan  sedikit Alkohol ke dalam toples.
4.        Masukkan belalang ke dalam toples, kemudian tutup rapat.
5.        Setelah belalang mati, amatilah dimana letak-letak caput,toraks, dan abdomen.
6.        Gunakanlah buku gambar A4 untuk menggambar letak-letak bagian dari belalang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a.      Hasil
Belalang Jagung (Valanga nigricornis)
Gambar utuh
Bagian-bagiannya

Caput
Torax

Abdomen




Keterangan
Keterangan
Keterangan
Keterangan
  1. Caput
  2. Toraks
  3. Abdomen
1.      Mata
2.      Mulut
3.      Antena
  1. Pro toraks
  2. Meta dan mezzo toraks
 memiliki bagian yang sangat penting, misalnya: alat pernafasan,evivositor,dll


  1. Pembahasan
            Pada praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman yang membahas OPT yang salah satu di antaranya adalah belalang jagung atau Valanga nigricornis merupakan hama yang menyerang daun-daun pada tumbuhan jagung pada masa pembentukan tongkol. Belalang yang merupakan contoh dari Ordo Orthoptera mempunyai alat transportasi berupa jantung pembuluh. Pada bagian jantung pembuluh terdapat lubang-lubang kecil (ostium) yang mempunyai katup. Pada waktu jantung pembuluh berdenyut ostium tertutup, darah mengalir ke depan melalui aorta. Peredaran darah belalang hanya mengedarkan sari makanan dan mengambil sisa metabolisme. Sedangkan pengedaran oksigen ke seluruh tubuh dan pengambilan karbon dioksida dilakukan melalui sistem trakea(Syafniwati, 2010). Pertama kali belalang di temukan di Australia pada tahun 1900-an, dan masuk ke Indonesia pada tahun 1986 di kota Bandar Lampung. Sistem kehidupan nya bermigrasi atau berpindah-pindah tempat. Belalang kawin pada musim kemarau dan sekali bertelur bias mencapai 90 butir telur.
Gejala Serangan
Pada tanaman jagung yang sudah terserang oleh belalang jagung. Akan menunjukkan gejala serangan seperti daun layu dan bila bagian daun kita lihat banyak lubang-lubang dampak dari gigitan serangga jenis Valanga nigricorni. Teknik Pengendalian
1.  Secara mekanis
            Artinya berkombinasi dengan manusia, atau melakukan pemburuan belalang secara frontal.
2.  Kultur Teknis
Yaitu dengan melakukan kegiatan pembersihan lahan, daun, pembersihan saripati, yang bertujuan untuk menghambat pertumbuhan serangga.
3.  Pengendalian Biologi
Pengendalian ini dilakukan dengan cara yaitu menggunakan predator misalnya pada tanaman jagung ditanami bunga-bunga yang dapat mengundang kumbang yang di takuti belalang
4.  Pengendalian secara kimiawi
Pengendalian ini merupakan langkah terakhir yang ditempuh dalam melaksanakan konsep Pengendalian Hama dan Penyakir Terpadu (PHT). Pengendalian kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan Insectisida.


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.      Othoptera berarti bersayap lurus, serangga yang tergolong dalam ordo ini melipatkan sayapnya pada saat istirahat secara lurus di atas tubuhnya.
2.      Belalang yang merupakan contoh dari Ordo Orthoptera mempunyai alat transportasi berupa jantung pembuluh.
3.      Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda.
4.      Valanga nigricornis merupakan hama yang menyerang daun-daun pada tumbuhan jagung pada masa pembentukan tongkol.
5.      Pertama kali belalang di temukan di Australia pada tahun 1900-an, dan masuk ke Indonesia pada tahun 1986 di kota Bandar Lampung.
Saran
Sebaiknya Ketika praktikum berlangsung mahasiswa hendak nya mengkondusifkan ruangan, agar seluruhnya dapat mendengarkan asisten ketika memberi penjelasan sehingga pelajaran yang dijelaskan dapat dipahami dengan mudah dan apabila menggunakan alat-alat laboratorium agar menjaganya dengan hati-hati sehingga alat laboratorium tidak rusak.




DAFTAR PUSTAKA
Anonimus, 2009. Pemahaman Ordo orthoptera. Diakses melalui (http://sonnyblogger.com). Pada Tanggal 22 Maret 2015.
Anonimus, 2010. Pemahaman Ordo-Ordo. Diakses melalui (http://TMblogger.com). Pada Tanggal 22 Maret 2015.
Anonimus. 2012. Ordo Orthoptera Diakses melalui (http://pengendalian-hama- penyakit-tanaman). Pada tanggal 22 Maret 2012.
Syafniwati. 2010. Pengertian Ordo Serangga. Diakses melalui (http:// pengendalian-hama-penyakit-tanaman). Pada tanggal 22 Maret 2012.
Valdinno. 2012. Ordo Orthoptera Diakses Melalui (http://valdinno.blogger.com). Pada Tanggal 22 Maret 2015.
W Wolesensky, 2005. Ordo Orthoptera. Diakses melallui (http:// pengendalian-hama-penyakit-tanaman). Pada tanggal 22 Maret 2012.