Senin, 11 April 2016



JURNAL PRAKTIKUM
TBT KAKAO,KELAPA DAN KOPI
PENYEMAIAN DAN PEMBUATAN NAUNGAN PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L)


OLEH
RIDHO AL AMIN
NIM: 1409000607
GELOMBANG: 2 (DUA)
PROGRAM STUDY: AGROTEKNOLOGI










LAHAN PRAKTIKUM TBT KAKAO,KELAPA DAN KOPI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

JURNAL PRAKTIKUM
TBT KAKAO,KELAPA DAN KOPI
PENYEMAIAN DAN PEMBUATAN NAUNGAN PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L)


OLEH
RIDHO AL AMIN
NIM: 1409000607
GELOMBANG: 2 (DUA)
PROGRAM STUDY: AGROTEKNOLOGI
Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Praktikum
Tbt Kakao,Kelapa Dan Kopi Di Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
M e d a n

ASISTEN                                                                   NILAI
  (  1. Rizki Pria Setio                 )                                              (                           )
  (  3. Bambang Ardiansyah      )
  (  4. Khairul Ikmal                   )
  ( 5. Nanda Fahri Reza W.      )
  ( 6. Muhammad Zepri             )

KOORDINATOR
(Ir. Murni Sri Rahayu M.P )
LAHAN PRAKTIKUM TBT KAKAO,KELAPA DAN KOPI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
PENYEMAIAN DAN PEMBUATAN NAUNGAN PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L)
RIDHO AL AMIN (0607-14) FP. UISU (2014-2015)

Abstrak

Tanaman kakao dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif. Namun secara umum, pembibitan kakao secara generatif lebih sering dilakukan para petani. Mungkin karena dirasa lebih praktis.Perbanyakan generatif adalah teknik memperbanyak tanaman dengan menggunakan biji. Sedangkan perbanyakan vegetatif biasanya menggunakan setek, okulasi, cangkok atau kultur jaringan. Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan perbanyakan generatif dibanding vegetatif. Teknik generatif lebih praktis karena benih bisa disimpan dalam waktu lama, pengiriman benih lebih fleksibel dan tanaman berdiri kokoh karena memiliki akar tunjang. Hanya saja, dengan teknik ini sifat-sifat tanaman belum tentu seragam dan bisa saja berlainan dengan tanaman induknya.

Kata Kunci : Kakao,Vegetatif dan Generatif
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Persemaian merupakan kegiatan di mana benih di tanam di suatu media  yang bertujuan agar benih bisa tumbuh maksimal, biasanya benih yang  melalui persemaian bisa terlindung dari hama penyakit yang mengganggu bayi tanaman(Wikipedia, 2014).
Persemaian pendahuluan berfungsi untuk mengecambahkan biji sebelum dipindahkan ke persemaian pemeliharaan. Persemaian pendahuluan dapat dibuat dari peti yang berisi pasir steril/serbuk gergaji steril (yang sudah direbus) atau karung goni steril. Biji – biji yang dikecambahkan disusun rapat ,tetapi jangan sampai bersentuhan(Subroto, 2008)
Fungsi naungan pada bibit sewaktu kecil adalah untuk mengatur cahaya sinar matahari yang masuk ke pembibitan hanya berkisar antara 30-60% saja, menciptakan iklim mikro yang ideal atau baik bagi pertumbuhan awal bibit, menghindarkan bibit dari sengatan matahari langsung yang dapat membakar daun-daun yang masih muda, dan menurunkan suhu tanah pada disiang hari, memelihara kelembaban tanah, mengurangi derasnya curahan air hujan dan hemat penyiraman air(Wood, 2004)
Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk membuat naungan dan melakukan penyemaian pada benih kakao.
Kegunaan
1.      Untuk melindungi tanaman dari dari cahaya matahari siang dan sore.
2.      Untuk mendapatkan cahaya yang optimal.



TINJAUAN PUSTAKA
Kakao merupakan satu-satunya dari 22 jenis marga Theobroma, suku Sterculiaceae, yang diusahakan secara komersial. Menurut Tjitrosoepomo (1988) sistematika tanaman ini sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Anak divisi : Angioospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Anak kelas : Dialypetalae
Bangsa : Malvales
Suku : Sterculiaceae
Marga : Theobroma
Jenis : Theobroma cacao L (Prasetio, 2003).
Tanaman memiliki respon terhadap lingkunan baik abiotik maupun abiotik salahsatu faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap tanaman adalah cahaya matahari, yang mana cahaya matahari sangat diperlukan karena merupakan sumber energi bagi mahluk hidup. Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup didunia. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil, cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis(Juanda, 2003).
Pengaruh cahaya juga berbeda pada setiap jenis tanaman. Tanaman C4, C3, dan CAM memiliki reaksi fisiologi yang berbeda terhadap pengaruh intensitas, kualitas, dan lama penyinaran oleh cahaya matahari(Hasanuddin,2000)
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat(Hall, 2014).
Suatu konsep pola tanam yang baik pada suatu usaha pertanian untuk tanaman yang memiliki sifat hari pendek atau sedikit memerlukan sinar matahari maka di berikan sebuah perlakuan naungan baik naungan secara alami atau buatan. Naungan secara alami adalah menggunakan tanaman lain sebagai pelindung atau tanaman naungan, sedangkan naungan buatan bisa menggunakan plastik, paranet, atau siasa sisa tanaman(Robert,2010).















BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
              Praktikum di adakan di Lahan Kebun Percobaan Laboratorium Universitas Islam Sumatera Utara yang berlokasi di Jalan  Karyawisata  Kecamatan Medan Johor, Kota Madya Medan, Ketinggian tempat  25 mdpl dengan tropografi datar. Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 26 Maret 2016 pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai.
Bahan dan Alat
a.      Bahan
Bahan yang digunakan adalah :
1.      Lahan percobaan
2.      Benih kakao
3.      Pasir 20 kg
4.      Bambu 5 m 6 btg
5.      Bambu 1,5 m 8 btg
6.      Bambu 1 m 3 btg
7.      Abu padi 1 pak
b.      Alat
Alat yang diguanakan adalah:
1.      Cangkul,
2.      Parang
3.      Meteran,
4.      Kawat
5.      Polibeg.
Metode Praktikum
1.      Ambil materan, kemudian ukurlah jarak patokan bambu yang akan di gunakan untuk pondasi naungan 1,5 m ke kanan, 1 m ke depan.
2.      Setelah dapat ukuran pondasi , selanjutnya cangkulah bagian yang akan di jadikan pondasi bambu dengan ke dalaman 45 cm.
3.      Kemudian setelah selesai pencangkulan sedalam 45 cm tancapkan bambu yang ukuran nya 1,5 m di bagian belakang, dan 1 m di bagian depan.
4.      Selanjutnya buat di atas bambu yang telah tertancap tadi naungan, yang fungsinya untuk mengatur cahaya sinar matahari yang masuk ke pembibitan hanya berkisar antara 30-60% saja
5.      Pada bagian bawah naungan tumpahkan pasir 20 kg ,dan ratakan sampai setiap sisi dari naungan tertutup.
6.      Setelah itu, penyemaian di lakukan, dengan cara menabur benih kakao di atas pasir, dengan posisi radikula mengarah ke bawah dan bakal plumula menghadap ke depan.
7.      Sebagian benih di letakkan di dalam polibeg ukuran 2 kg , benih di letakan dgn posisi yg sama dgn penyemaian,
8.      Selanjutnya benih yg ada di polibeg letakan di bawah naungan yang telah di buat.





HASIL DAN PEMBAHASAN
a.      Hasil






















Pembahasan
Dari hasil yang didapatkan dari praktikum TBT Kakao,Kelapa,Kopi adalah Naungan yang dibuat di lahan percobaan dibuat untuk berfungsi sebagai alat untuk melindungi tanaman dari sinar matahari siang dan matahari sore. Tanaman yang masih baru diperbanyak sebaiknya dilindungi oleh naungan.
Naungan biasanya di buat dengan cara seperti rumah kecil atau gubuk yang  kecil yang atapnya miring. Pada bagian depan naungan biasanya lebih tinggi dari pada belakangnya yang menghadap kematahari terbit, sehingga atapnya miring. Hal itu berfungsi supaya matahari pagi dapat masuk dan matahari siang dan matahari sore tidak ikut masuk/ mengenai tanaman yang dilindungi suhunya.
Pada atas naungan biasanya diberikan dedaunan supaya lebih rindang hal itu sama saja seperti atap rumah biasa yang menutupi atasnya dari gangguan sinar matahari maupun air yang berlebihan masuk mengenai tanaman yang dinaungi. Dan pada bagian atas dedaunan tidaklah terlalu padat supaya cahaya matahari dapat masuk sedikit/ tidak semua sehingga sama saja dengan melindungi tanaman yang sedang dinaungi.
Fungsi naungan adalah untuk mendapatkan cahaya yang optimal untuk tanaman yang dinaungi sehingga tanaman tersebut tidak mengalami kematian akibat terlalu banyak mendapatkan cahaya yang berlebihan sehingga tanaman tersebut mengalami kematian akibat cahaya sianar matahari yang terlalu banyak diserap atau dikenakan ketanaman tersebut.
Juga berfungsi untuk mengatur cahaya sinar matahari yang masuk ke pembibitan hanya berkisar antara 30-60% saja


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.      Naungan yang dibuat di lahan percobaan dibuat untuk berfungsi sebagai alat untuk melindungi tanaman dari sinar matahari.
2.      Tanaman memiliki respon terhadap lingkunan baik abiotik maupun abiotik salahsatu faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap tanaman adalah cahaya matahari.
3.      Pada tanaman kakao kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi
4.      Pengaruh cahaya juga berbeda pada setiap jenis tanaman. Tanaman C4, C3, dan CAM memiliki reaksi fisiologi yang berbeda.
5.      Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup didunia
Saran
1.      Sebaiknya air dilahan percobaan disediakan sehingga dapat menyiram tanaman diplot dengan mudah.
2.      Sebaiknya praktikan datang tepat pada waktunya sehingga praktikan mendapatkan bimbingan dari asisten praktikum terlebih dahulu.






DAFTAR PUSTAKA
Hall, A., 2006. Budidaya Tanaman Tumpang sari kakao dan tanaman hutan). Serial online (http://www.unhas.ac.id/pertanian/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=679&Itemid=69).
.
Hasanuddin 2004. Sejarah kakao. Serial online (www. Mayong.staff.ugm.ac.id). diakses pada tanggal 6 Maret 2014. Pukul 07.42 Wib.

Juanda,2014.Investasi Kakako di dunia. Serial online (http://www.dephut.go.id/uploads/files/IHMB.pdf)

Prasetio, 2008. Pemuliaan Tanaman Kakao. Serial online (http://jumanisatu.files. wordpress.com/2011/09/bab_vii_pemuliaan.pdf)

Robert,, W., 2014. Penggunaan Metode pembibitan tanaman Kakako. Serial online (http://www.fp.unud.ac.id/ind/wp-content/uploadsmk_ps_agr oekoteknologi/pemuliaan_tanaman/Pemuliaan_Tanaman_2.pdf)

Subroto 2008. Panduan Lengkap Kakao Manajemen Agribisnis Dari Hulu Hingga Hilir .Penebar Suadaya. Jakarta. Hal : 20.

Wikipedia, 2014. Sejarah kakao di dunia dan indonesia. Serial online kakao)

Wood. 2006.Tanah Yang Baik Untuk Tanaman Kakao Untuk Produksi Kakao Semi. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.