JURNAL
PRAKTIKUM
TBT KAKAO,KELAPA DAN KOPI
PENYEMAIAN DAN PEMBUATAN NAUNGAN PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L)
OLEH
RIDHO AL AMIN
NIM: 1409000607
GELOMBANG: 2 (DUA)
PROGRAM STUDY: AGROTEKNOLOGI
LAHAN PRAKTIKUM TBT KAKAO,KELAPA
DAN KOPI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
MEDAN
2016
JURNAL
PRAKTIKUM
TBT KAKAO,KELAPA DAN KOPI
PENYEMAIAN DAN PEMBUATAN NAUNGAN PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L)
OLEH
RIDHO AL AMIN
NIM: 1409000607
GELOMBANG: 2 (DUA)
PROGRAM STUDY: AGROTEKNOLOGI
Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk
Mengikuti Praktikum
Tbt Kakao,Kelapa Dan Kopi Di Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera
Utara
M e d a n
ASISTEN NILAI
( 1. Rizki Pria Setio ) ( )
( 3. Bambang Ardiansyah
)
( 4. Khairul
Ikmal )
( 5. Nanda Fahri Reza W. )
( 6. Muhammad Zepri )
KOORDINATOR
(Ir. Murni Sri
Rahayu M.P )
LAHAN PRAKTIKUM TBT
KAKAO,KELAPA DAN KOPI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA
UTARA
MEDAN
2016
PENYEMAIAN DAN PEMBUATAN NAUNGAN PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L)
RIDHO AL
AMIN (0607-14) FP. UISU (2014-2015)
Abstrak
Tanaman kakao dapat diperbanyak secara generatif dan
vegetatif. Namun secara umum, pembibitan kakao secara generatif lebih sering
dilakukan para petani. Mungkin karena dirasa lebih praktis.Perbanyakan
generatif adalah teknik memperbanyak tanaman dengan menggunakan biji. Sedangkan
perbanyakan vegetatif biasanya menggunakan setek, okulasi, cangkok atau kultur
jaringan. Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan perbanyakan generatif
dibanding vegetatif. Teknik generatif lebih praktis karena benih bisa disimpan
dalam waktu lama, pengiriman benih lebih fleksibel dan tanaman berdiri kokoh
karena memiliki akar tunjang. Hanya saja, dengan teknik ini sifat-sifat tanaman
belum tentu seragam dan bisa saja berlainan dengan tanaman induknya.
Kata Kunci : Kakao,Vegetatif dan Generatif
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Persemaian merupakan
kegiatan di mana benih di tanam di suatu media
yang bertujuan agar benih bisa tumbuh maksimal, biasanya benih yang melalui persemaian bisa terlindung dari hama
penyakit yang mengganggu bayi tanaman(Wikipedia, 2014).
Persemaian pendahuluan
berfungsi untuk mengecambahkan biji sebelum dipindahkan ke persemaian
pemeliharaan. Persemaian pendahuluan dapat dibuat dari peti yang berisi pasir
steril/serbuk gergaji steril (yang sudah direbus) atau karung goni steril. Biji
– biji yang dikecambahkan disusun rapat ,tetapi jangan sampai bersentuhan(Subroto,
2008)
Fungsi naungan pada bibit sewaktu kecil adalah untuk
mengatur cahaya sinar matahari yang masuk ke pembibitan hanya berkisar antara
30-60% saja, menciptakan iklim mikro yang ideal atau baik bagi pertumbuhan awal
bibit, menghindarkan bibit dari sengatan matahari langsung yang dapat membakar
daun-daun yang masih muda, dan menurunkan suhu tanah pada disiang hari,
memelihara kelembaban tanah, mengurangi derasnya curahan air hujan dan hemat
penyiraman air(Wood, 2004)
Tujuan
Praktikum
Praktikum ini bertujuan
untuk membuat naungan dan melakukan penyemaian pada benih kakao.
Kegunaan
1. Untuk melindungi tanaman dari dari
cahaya matahari siang dan sore.
2. Untuk mendapatkan cahaya yang
optimal.
TINJAUAN PUSTAKA
Kakao merupakan
satu-satunya dari 22 jenis marga Theobroma, suku Sterculiaceae, yang diusahakan
secara komersial. Menurut Tjitrosoepomo (1988) sistematika tanaman ini sebagai
berikut:
Divisi : Spermatophyta
Anak divisi : Angioospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Anak kelas : Dialypetalae
Bangsa : Malvales
Suku : Sterculiaceae
Marga : Theobroma
Jenis : Theobroma cacao L (Prasetio,
2003).
Tanaman memiliki respon terhadap lingkunan baik abiotik
maupun abiotik salahsatu faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap
tanaman adalah cahaya matahari, yang mana cahaya matahari sangat diperlukan
karena merupakan sumber energi bagi mahluk hidup. Cahaya matahari adalah sumber
energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup didunia. Bagi tumbuhan
khususnya yang berklorofil, cahaya matahari sangat menentukan proses
fotosintesis(Juanda, 2003).
Pengaruh cahaya juga berbeda pada setiap jenis
tanaman. Tanaman C4, C3, dan CAM memiliki reaksi fisiologi yang berbeda
terhadap pengaruh intensitas, kualitas, dan lama penyinaran oleh cahaya
matahari(Hasanuddin,2000)
Kekurangan cahaya
matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun
kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya
saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang
kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis
dan berwarna pucat(Hall, 2014).
Suatu konsep pola tanam
yang baik pada suatu usaha pertanian untuk tanaman yang memiliki sifat hari
pendek atau sedikit memerlukan sinar matahari maka di berikan sebuah perlakuan
naungan baik naungan secara alami atau buatan. Naungan secara alami adalah
menggunakan tanaman lain sebagai pelindung atau tanaman naungan, sedangkan
naungan buatan bisa menggunakan plastik, paranet, atau siasa sisa tanaman(Robert,2010).
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Praktikum
di adakan di Lahan Kebun Percobaan Laboratorium Universitas Islam
Sumatera Utara yang berlokasi di
Jalan Karyawisata Kecamatan Medan Johor, Kota Madya Medan,
Ketinggian tempat 25
mdpl dengan tropografi datar. Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu
tanggal 26 Maret 2016 pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai.
Bahan dan Alat
a.
Bahan
Bahan
yang digunakan adalah :
1.
Lahan percobaan
2.
Benih kakao
3.
Pasir 20 kg
4.
Bambu 5 m 6 btg
5.
Bambu 1,5 m 8 btg
6.
Bambu 1 m 3 btg
7.
Abu padi 1 pak
b.
Alat
Alat
yang diguanakan adalah:
1. Cangkul,
2. Parang
3. Meteran,
4. Kawat
5. Polibeg.
Metode Praktikum
1.
Ambil materan, kemudian ukurlah jarak patokan bambu
yang akan di gunakan untuk pondasi naungan 1,5 m ke kanan, 1 m ke depan.
2.
Setelah dapat ukuran pondasi , selanjutnya cangkulah
bagian yang akan di jadikan pondasi bambu dengan ke dalaman 45 cm.
3.
Kemudian setelah selesai pencangkulan sedalam 45 cm
tancapkan bambu yang ukuran nya 1,5 m di bagian belakang, dan 1 m di bagian
depan.
4.
Selanjutnya buat di atas bambu yang telah tertancap
tadi naungan, yang fungsinya untuk mengatur cahaya sinar matahari yang masuk ke pembibitan hanya berkisar
antara 30-60% saja
5.
Pada
bagian bawah naungan tumpahkan pasir 20 kg ,dan ratakan sampai setiap sisi dari
naungan tertutup.
6.
Setelah
itu, penyemaian di lakukan, dengan cara menabur benih kakao di atas pasir,
dengan posisi radikula mengarah ke bawah dan bakal plumula menghadap ke depan.
7.
Sebagian
benih di letakkan di dalam polibeg ukuran 2 kg , benih di letakan dgn posisi yg
sama dgn penyemaian,
8.
Selanjutnya
benih yg ada di polibeg letakan di bawah naungan yang telah di buat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil
Pembahasan
Dari hasil yang didapatkan dari praktikum TBT
Kakao,Kelapa,Kopi adalah Naungan yang dibuat di lahan percobaan dibuat untuk
berfungsi sebagai alat untuk melindungi tanaman dari sinar matahari siang dan
matahari sore. Tanaman yang masih baru diperbanyak sebaiknya dilindungi oleh
naungan.
Naungan biasanya di buat dengan cara seperti rumah kecil
atau gubuk yang kecil yang atapnya
miring. Pada bagian depan naungan biasanya lebih tinggi dari pada belakangnya
yang menghadap kematahari terbit, sehingga atapnya miring. Hal itu berfungsi
supaya matahari pagi dapat masuk dan matahari siang dan matahari sore tidak
ikut masuk/ mengenai tanaman yang dilindungi suhunya.
Pada atas naungan biasanya diberikan dedaunan supaya lebih
rindang hal itu sama saja seperti atap rumah biasa yang menutupi atasnya dari
gangguan sinar matahari maupun air yang berlebihan masuk mengenai tanaman yang
dinaungi. Dan pada bagian atas dedaunan tidaklah terlalu padat supaya cahaya
matahari dapat masuk sedikit/ tidak semua sehingga sama saja dengan melindungi
tanaman yang sedang dinaungi.
Fungsi naungan adalah untuk mendapatkan cahaya yang optimal
untuk tanaman yang dinaungi sehingga tanaman tersebut tidak mengalami kematian
akibat terlalu banyak mendapatkan cahaya yang berlebihan sehingga tanaman
tersebut mengalami kematian akibat cahaya sianar matahari yang terlalu banyak
diserap atau dikenakan ketanaman tersebut.
Juga berfungsi untuk mengatur cahaya sinar matahari yang masuk ke
pembibitan hanya berkisar antara 30-60% saja
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.
Naungan
yang dibuat di lahan percobaan dibuat untuk berfungsi sebagai alat untuk
melindungi tanaman dari sinar matahari.
2.
Tanaman
memiliki respon terhadap lingkunan baik abiotik maupun abiotik salahsatu faktor
lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap tanaman adalah cahaya matahari.
3.
Pada tanaman kakao kekurangan cahaya
saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi
4.
Pengaruh cahaya juga berbeda pada setiap jenis tanaman. Tanaman C4, C3, dan
CAM memiliki reaksi fisiologi yang berbeda.
5.
Cahaya
matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup
didunia
Saran
1.
Sebaiknya air dilahan percobaan disediakan sehingga
dapat menyiram tanaman diplot dengan mudah.
2.
Sebaiknya praktikan datang tepat pada waktunya
sehingga praktikan mendapatkan bimbingan dari asisten praktikum terlebih
dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Hall, A., 2006.
Budidaya Tanaman Tumpang sari kakao dan tanaman hutan). Serial online (http://www.unhas.ac.id/pertanian/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=679&Itemid=69).
.
Hasanuddin
2004. Sejarah kakao. Serial online (www. Mayong.staff.ugm.ac.id). diakses pada
tanggal 6 Maret 2014. Pukul 07.42 Wib.
Juanda,2014.Investasi
Kakako di dunia. Serial online (http://www.dephut.go.id/uploads/files/IHMB.pdf)
Prasetio,
2008. Pemuliaan Tanaman Kakao. Serial online (http://jumanisatu.files.
wordpress.com/2011/09/bab_vii_pemuliaan.pdf)
Robert,, W.,
2014. Penggunaan Metode pembibitan tanaman Kakako. Serial online
(http://www.fp.unud.ac.id/ind/wp-content/uploadsmk_ps_agr
oekoteknologi/pemuliaan_tanaman/Pemuliaan_Tanaman_2.pdf)
Subroto
2008. Panduan Lengkap Kakao Manajemen Agribisnis Dari Hulu Hingga Hilir
.Penebar Suadaya. Jakarta. Hal : 20.
Wikipedia,
2014. Sejarah kakao di dunia dan indonesia. Serial online kakao)
Wood. 2006.Tanah
Yang Baik Untuk Tanaman Kakao Untuk Produksi Kakao Semi. Skripsi. Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar